Home » Ekonomi » Ekonomi Makro » Inflasi Kaltim pada Februari 2023 Capai 5,36 Persen

Inflasi Kaltim pada Februari 2023 Capai 5,36 Persen

Sabtu,4 Maret 2023 09:46WIB

Bagikan : Array
Makanan dan minuman menyumbang inflasi tertinggi di Kaltim pada Februari 2023. (Celebes.id)

SINTESANEWS.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui siaran persnya Rabu (1/3/2023) lalu merilis informasi inflasi Kaltim pada bulan Februari 2023, yang terkendali dan berada di bawah inflasi nasional.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim periode Februari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,11% (mtm) atau 5,36% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,16 (mtm) atau 5,47% (yoy).

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi bulan Februari terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sementara itu, kelompok transportasi mengalami deflasi.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,04% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya dengan capaian inflasi 1,34% (mtm).

Inflasi pada kelompok ini utamanya terjadi pada sub-kelompok rokok dan tembakau yang pada bulan Februari mengalami inflasi sebesar 1,34% (mtm).

Peningkatan harga pada sub-kelompok ini didorong oleh penyesuaian harga rokok yang masih terus terjadi pasca peningkatan cukai produk tembakau.

Namun, inflasi yang lebih tinggi pada kelompok ini tertahan oleh deflasi yang terjadi pada sub-kelompok makanan sebesar 0,25% (mtm) setelah mengalami inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,45% (mtm).

Inflasi yang lebih rendah turut disumbang oleh penurunan harga kelompok transportasi. Kelompok transportasi pada Februari 2023 tercatat masih mengalami deflasi sebesar 0,17% (mtm), namun tidak sedalam deflasi pada bulan sebelumnya yakin sebesar 0,89% (mtm).

Deflasi tersebut utamanya didorong oleh deflasi pada sub-kelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi yang tercatat masih mengalami deflasi sebesar 0,62% (mtm).

Selain itu, sub-kelompok jasa angkutan penumpang juga masih mengalami deflasi sebesar 1,92% (mtm), namun juga tidak sedalam deflasi yang terjadi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,92% (mtm).

Fenomena tersebut disebabkan oleh normalisasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM terhadap beberapa komoditas pada kelompok transportasi.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi untuk terus mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

TPID di wilayah Kaltim secara aktif bersinergi bersama pemangku kepentingan lainnya melakukan berbagai kegiatan pengendalian inflasi daerah.

Dalam rangka memastikan keterjangkauan harga, telah dilakukan kegiatan operasi pasar atau pasar murah selama Februari 2023 oleh TPID kabupaten/kota di wilayah Kaltim.

Selain itu, TPID Kaltim juga telah melakukan sidak pasar, khususnya untuk komoditas beras, untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan.

Di sisi lain, penguatan komunikasi efektif juga terus digencarkan, antara lain melalui rapat koordinasi teknis TPID Kaltim dan high level meeting TPID Kota Samarinda yang dilakukan pada Februari 2023.

“Inflasi yang terkendali diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang sejahtera,” pungkas BI Kaltim. (*)

Penulis: Halimatu

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

cb69ca3e-61d6-4002-8894-a924a9d8e08a

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK