SINTESANEWS.ID – Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, berhasil mengekspor produk amplang walet ke pasar luar negeri termasuk Singapura dan Thailand.
Inovasi produk lokal ini merupakan pengembangan dari amplang biasa yang dicampur dengan bahan dasar dari sarang burung walet.
“Amplang walet ini sudah berhasil kita ekspor ke luar negeri, seperti ke Singapura dan Thailand,” ungkap Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, Senin (14/4/2025).
Kata dia, produk unggulan UMKM Teluk Dalam ini menggunakan bahan baku yang berasal dari desa mereka sendiri yang memiliki populasi burung walet.
Meski memiliki nilai tambah yang tinggi, harga produk ini tetap terjangkau dengan kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu untuk kemasan 500 mil.
Program UMKM di Desa Teluk Dalam mulai dijalankan sejak tahun 2023, dengan bimbingan langsung dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, (Disperindag) Kabupaten Kukar.
“Kami dipandu langsung oleh dinas, dan mereka pula yang membawa produk kita menembus pasar luar negeri,” jelasnya.
Selain mengembangkan sektor UMKM, Desa Teluk Dalam juga sedang mengelola lahan sawit seluas delapan hektare yang berada di kawasan Stadion Aji Imbut sebagai bagian dari kerja sama dengan Pemerintah Daerah.
Pengelolaan tersebut masih dalam tahap pembenahan karena kondisi pohon sawit yang sebelumnya tidak terawat dalam waktu cukup lama.
“Kita masih dalam proses perbaikan. Belum ada hasil yang kami terima karena fokus kita masih pada pemeliharaan,” kata Supian.
Ia menambahkan bahwa sejak tahun 2020, desanya juga telah menjalin kerja sama dalam pengadaan beras untuk karyawan rumah sakit, yang hingga kini masih berlangsung.
Kegiatan ini tidak hanya memberi pemasukan bagi desa, tetapi juga memperkuat rantai distribusi hasil pertanian lokal.
Supian berharap Desa Teluk Dalam bisa semakin berkembang, baik dari sisi pertanian maupun ekonomi kreatif melalui UMKM.
“Yang penting semangat warga tetap kuat dan terus mau belajar,” pungkasnya. (Adv)