SINTESANEWS.ID – Sisa dana Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) sebesar Rp3,5 miliar yang tak terserap selama periode 2020–2023 dipastikan akan digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru di Kalimantan Timur. Hal ini dikonfirmasi DPRD Kaltim sebagai respons atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI soal dana pendidikan yang mengendap.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa sisa anggaran tersebut tidak disalahgunakan, melainkan belum terserap karena adanya perubahan arah kebijakan beasiswa.

“Tidak ada penyimpangan. Pemerintahan sebelumnya fokus pada beasiswa individu. Sekarang, skema diarahkan ke subsidi UKT agar lebih merata dan tepat sasaran,” jelas Darlis, Minggu (15/6/2025).

Darlis menyebut, pengalihan dana akan masuk dalam pembahasan APBD Perubahan (APBD-P) 2025 dan dijadwalkan mulai dicairkan pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026, melalui program Gratispol yang menjadi andalan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud.

“Mulai September, bantuan akan diberikan untuk mahasiswa baru yang kuliah di perguruan tinggi dalam wilayah Kaltim,” ungkapnya.

DPRD memastikan bahwa perubahan skema ini tetap sejalan dengan komitmen memperluas akses pendidikan, terutama bagi pelajar dari keluarga kurang mampu. Subsidi UKT dinilai lebih langsung menjawab kebutuhan mahasiswa saat memulai studi.

“Ini bukan pengurangan, tapi penyesuaian kebijakan. Komitmen terhadap pendidikan tetap menjadi prioritas,” tegas Darlis.

Langkah ini juga diambil untuk memastikan tidak ada dana pendidikan yang menganggur di tengah meningkatnya kebutuhan biaya kuliah dan tuntutan pemerataan akses pendidikan tinggi di daerah.(Adv)