SINTESANEWS.ID- Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, mendorong generasi muda di Kaltim untuk terjun ke sektor pertanian.
Menurutnya, di tengah semakin sempitnya lapangan kerja formal, pertanian menawarkan peluang usaha yang menjanjikan—terutama jika dikelola dengan pendekatan modern dan berbasis teknologi.
“Pertanian bukan lagi soal cangkul dan lumpur. Ini soal inovasi, teknologi, dan potensi ekonomi besar,” ujar Samsun, Sabtu 4 Mei 2025.
Ia menilai, selama ini pertanian masih dipandang sebelah mata sebagai sektor kelas dua. Padahal, banyak subsektor yang dapat dikembangkan oleh anak muda seperti hortikultura, peternakan, pertanian organik, hingga agribisnis digital.
Samsun menyebut, pemerintah daerah saat ini tengah menyiapkan berbagai dukungan untuk mempercepat keterlibatan pemuda, mulai dari pelatihan, akses permodalan koperasi-UMKM, hingga kebijakan pendampingan usaha.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi pendidikan vokasional dan kewirausahaan berbasis pertanian ke dalam sistem pendidikan, terutama di daerah-daerah agraris.
“Kita punya lahan, pasar, dan teknologi. Tinggal kemauan dan keberanian anak muda untuk mulai. Jangan sampai kita kekurangan petani karena tidak ada regenerasi,” tegasnya.
Samsun mencontohkan daerah-daerah yang sukses mengadopsi smart farming dan pemasaran hasil panen lewat platform digital. Ia berharap model serupa bisa diterapkan di Kaltim dengan dukungan kebijakan yang berpihak pada petani milenial.
Lebih dari sekadar ekonomi, Samsun menegaskan bahwa keterlibatan anak muda di sektor pertanian juga berkontribusi pada ketahanan pangan jangka panjang.
“Pertanian adalah masa depan jika digarap dengan ilmu dan inovasi,” pungkasnya. (Adv)