Home » Daerah » Kutai Kartanegara » Warga Samboja dan Muara Jawa Demo PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Protes Pemutusan Kontrak Pekerja

Warga Samboja dan Muara Jawa Demo PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Protes Pemutusan Kontrak Pekerja

Jumat,4 April 2025 01:05WIB

Bagikan : Array

SINTESANEWS.ID – Sejumlah warga yang tergabung dalam LPM Muspika menggelar aksi demonstrasi di lingkungan kerja PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) di Samboja, Rabu (2/4/2025).

Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemutusan kontrak sejumlah pekerja lokal yang dianggap merugikan.

Setelah melakukan aksi protes, massa kemudian mengikuti mediasi yang digelar di Pos Security Gate 1 Mutiara. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan warga, karyawan PT PHSS, aparat kepolisian, serta TNI guna memastikan jalannya dialog yang kondusif.

Namun, ketiadaan perwakilan dari PT Ramai Jaya Abadi (RJA) dalam mediasi memicu kekecewaan lebih lanjut di kalangan demonstran.

Koordinator LPM Muspika Kecamatan Samboja, Suwondo Gepeng, menuturkan bahwa beberapa pekerja merasa diperlakukan tidak adil setelah kontraknya tidak diperpanjang tanpa penjelasan.

Mereka yang sebelumnya bekerja sebagai admin, driver, dan mekanik digantikan oleh tenaga kerja dari subkontraktor PT Borneo Odah Sejahtera tanpa melibatkan LPM.

Para demonstran menilai keputusan PT RJA merugikan pekerja lokal dan menuntut agar seluruh karyawan yang terdampak dapat kembali dipekerjakan.

Mereka juga meminta penghentian sementara pekerja pengganti hingga ada keputusan final.

Dalam tuntutan tertulisnya, massa menyampaikan lima poin utama yang harus dipenuhi oleh PT RJA yakni, pertama; PT RJA harus menerima kembali seluruh karyawan PT PAR yang tidak diperpanjang kontraknya, termasuk driver, admin, dan mekanik.

Kedua, selama proses rekrutmen belum selesai, pekerja pengganti dilarang bekerja guna mencegah kerugian ekonomi bagi warga setempat.

Ketiga, PT RJA harus memberikan keputusan tertulis terkait tuntutan ini paling lambat pada 7-8 April 2025 dengan fasilitasi dari Zona Sembilan.

Keempat, sebanyak 11 driver pengganti dan admin tidak diperbolehkan bekerja sebelum ada kesepakatan final antara pihak terkait.

Kelima, PT RJA diminta untuk tidak lagi menjalin kerja sama dengan PT Borneo Odah Sejahtera atau perusahaan lain yang dinilai dapat merugikan pekerja lokal.

Kata Gepeng, para demonstran menegaskan bahwa apabila tuntutan ini tidak diindahkan, mereka akan menggelar aksi lebih besar dengan massa yang lebih banyak.

“Jika tidak ada solusi yang adil, kami siap menggelar aksi lebih besar. Kita hanya ingin kejelasan dan keadilan bagi pekerja lokal,” tegas Gepeng. (ar)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

WhatsApp Image 2025-03-03 at 10.30.26

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK