SINTESANEWS.ID – Sorotan terhadap nasib para atlet Kutai Kartanegara (Kukar) terus bergulir, menyusul belum diberikannya bonus dan uang saku bagi atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama daerah di ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Dalam Audiensi yang digelar bersama perwakilan atlet, anggota Komisi IV DPRD Kukar, Budiman, menyampaikan keprihatinan dan tekadnya untuk mengembalikan masa kejayaan dunia olahraga Kukar.
“Dulu Kukar itu jadi incaran atlet dari mana-mana. Bonus yang diberikan insya Allah paling tinggi se-Kalimantan Timur. Nama mereka bisa besar kalau jadi atlet Kukar. Itu yang memotivasi saya untuk menghidupkan kembali kejayaan itu,” ujar Budiman seusai kegiatan.
Namun kenyataan saat ini justru berbanding terbalik. Budiman mengaku sangat miris setelah mendengar langsung dari para atlet bahwa hingga kini mereka belum menerima bonus, meskipun telah membawa pulang medali untuk Kukar. Sementara di daerah lain, hak-hak atlet sudah ditunaikan dengan baik.
“Sedih rasanya. Atlet sudah berjuang, sudah menang, tapi belum dapat penghargaan apa-apa. Padahal menurut kami, Kukar mampu. Tinggal regulasinya yang perlu disesuaikan,” lanjutnya.
Ia juga menekankan bahwa aturan bukan alasan untuk menyerah. Meski ada regulasi pusat yang dianggap membatasi, DPRD menilai Pemkab Kukar bisa mengambil inisiatif dengan menyusun dasar hukum sendiri.
“Saya sudah sampaikan, kita tidak bisa hanya cuci tangan karena aturan dari pusat. Kita bisa duduk bersama legislatif, OPD, KONI, Pak Bupati, dan bagian hukum untuk rumuskan Peraturan Bupati (Perbup). Dengan begitu, pemerintah daerah tetap bisa memberikan bonus secara sah,” jelasnya.
Budiman juga mengingatkan pentingnya perlakuan adil dalam memberi penghargaan kepada seluruh warga yang telah mengangkat nama baik Kukar bukan hanya di bidang olahraga, tapi juga keagamaan, seni, dan budaya.
“Kami sangat mendorong bonus yang adil. Jangan sampai MTQ dimanjakan, tapi atlet olahraga dilupakan. Semua yang mengharumkan nama daerah harus diperlakukan sama. Ini bukan soal siapa lebih penting, tapi soal keadilan,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Budiman menyampaikan pesan menyentuh bagi para atlet yang hingga kini masih bersabar menanti kejelasan hak mereka.
“Tetap semangat. Kami di DPRD akan terus memperjuangkan kalian. Bonus itu bukan permintaan, tapi hak kalian. Jangan sampai setelah tidak lagi berlaga, masa depan kalian justru suram. Banyak atlet kita yang dulu berjaya, sekarang kerja serabutan karena tidak ada perhatian. Ini tidak boleh terus terjadi,” ucapnya.
Ia juga menyentil pola komunikasi publik pemerintah daerah yang masih kurang memberi ruang bagi para atlet.
“Ke depan, kalau ada atlet berprestasi, yang tampil di baliho, media sosial, atau banner, jangan pejabatnya. Atletnya yang harus ditampilkan. Merekalah yang pantas dibanggakan. Kita tunjukkan ke masyarakat bahwa Kukar punya atlet hebat, bukan hanya pemimpin yang foto-foto,” pungkas Budiman. (Adv/fi)