Sana’a, sintesanews.id – Juru bicara resmi Kementerian Kesehatan di pemerintahan Sana’a, Najeeb al-Qubati mengumumkan kematian 12 pasien yang terdaftar untuk melakukan perjalanan perawatan di luar Yaman sesuai dengan perjanjian gencatan senjata PBB.
Al-Qubati mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pers bahwa sekitar 30.000 pasien yang tidak dapat disembuhkan sangat perlu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menerima perawatan.
Ia menunjukkan bahwa dua penerbangan per minggu, yang diputuskan dalam perjanjian gencatan senjata, tidak cukup untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Dia juga mengatakan, penolakan negara-negara koalisi yang dipimpin Saudi terhadap implementasi perjanjian gencatan senjata adalah “kejahatan yang memiliki dampak kemanusiaan”.
“Koalisi dengan sengaja meningkatkan penderitaan rakyat Yaman mengingat keheningan PBB,” tegasnya.
Juru bicara tersebut menyatakan bahwa sektor kesehatan sangat membutuhkan modernisasi peralatan medis dan pasokan bahan serta persediaan yang sangat dibutuhkan. (*)
Sumber: Arrahmahnews.com