SINTESANEWS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutai Kartanegara (Kukar) menyoroti kondisi memprihatinkan Taman Replika Kerajaan Nusantara dan Monumen Dunia di Kelurahan Panji Tenggarong.

Taman wisata yang dibangun sejak 2015 dengan biaya puluhan miliar rupiah ini kini dipenuhi semak belukar dan sampah, serta sering dijadikan tempat tindakan tidak terpuji.

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Kukar, Muhammad Ibnu Ridho, meminta pemerintah memaksimalkan potensi taman yang menampilkan miniatur bangunan ikonik dari berbagai daerah dan negara tersebut.

“Tempat wisata ini cukup bagus dan pembangunannya menggunakan uang rakyat, jadi sangat disayangkan jika tidak dirawat,” ujarnya, Selasa (23/7/2024).

Kata Ridho, selain kondisi yang terbengkalai, taman ini sering digunakan sebagai tempat berbuat maksiat. Sejumlah botol minuman keras dan alat kontrasepsi ditemukan di taman tersebut.

Sebagai kota pariwisata, sambung Ridho, kondisi objek wisata potensial yang tidak terawat ini akan membawa citra buruk bagi Kukar di mata wisatawan.

“Pemerintah harus lebih peduli terhadap salah satu aset wisata kita. APBD kita sekitar 12 triliun, itu nominal yang besar untuk sekadar perawatan taman replika,” tegasnya.

Ridho pun mengajak masyarakat dan pemerintah kabupaten untuk berkolaborasi merawat fasilitas umum yang telah dibangun agar dapat terus dinikmati.

“Semoga tidak hanya taman replika, tetapi juga tempat rekreasi lainnya yang terbengkalai dapat dirawat dan dibersihkan agar dapat beroperasi kembali,” tutupnya. (Ir/ar)