SINTESANEWS.ID- Pemerintah Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, akan meluncurkan mesin pembakar sampah pada tahun 2025 sebagai solusi pengelolaan sampah mandiri.

Menurut Kepala Desa Loa Lepu, Sumali inovasi ini memungkinkan desa tidak lagi bergantung pada layanan angkut sampah dari luar dan tidak membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dia bilang, mesin pembakar sampah yang sedang dalam proses pengadaan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan.

“Inovasi pengadaan mesin pembakar sampah ini sedang dalam proses. Targetnya, tahun ini juga akan kami launching dan operasikan,” ucap Sumali.

Dengan beroperasinya mesin tersebut, Desa Loa Lepu akan memiliki sistem pengelolaan sampah sepenuhnya di tingkat desa tanpa ketergantungan eksternal.

“Ke depan, tidak perlu lagi ada truk sampah yang masuk. Tidak ada lagi sampah dari Desa Loa Lepu yang dibuang ke TPA. Semua cukup kami kelola sendiri di sini,” tegasnya.

Saat ini, desa telah membentuk bank sampah dengan petugas khusus yang bertugas mengambil sampah langsung dari rumah-rumah warga secara teratur. Sampah-sampah yang dikumpulkan ditampung sementara di lokasi dekat kantor desa menggunakan bak-bak penampungan.

Sumali mengungkapkan bahwa kebersihan lingkungan menjadi syarat utama dalam membangun kawasan desa wisata, sehingga pengelolaan sampah menjadi fokus utama pemerintah desa.

“Desa wisata itu harus bersih. Jadi sekarang kami sudah mulai melakukan pembersihan, terutama dari sampah rumah tangga,” ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan visi Loa Lepu untuk menjadi desa wisata yang tidak hanya menarik secara visual, tapi juga peduli pada aspek lingkungan dan keberlanjutan.

Desa Loa Lepu juga tengah menjalin kerja sama dengan Desa Ponggok, Jawa Tengah, yang dikenal sebagai salah satu desa wisata sukses di Indonesia untuk menjadi inspirasi dan model pengembangan. (Ar/adv)