SINTESANEWS.ID – Kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kg kembali terjadi di Kukar. Memicu keresahan masyarakat kelas bawah.

Meski memiliki potensi sumber daya alam terutama migas dan APBD yang cukup tinggi, situasi ini menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kukar.

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Kukar, Muhammad Ibnu Rido, menyatakan bahwa masyarakat kelas bawah saat ini sangat resah dengan kelangkaan dan kenaikan gas elpiji 3 kg.

“Kami dari HMI mempertanyakan kinerja pemerintah kabupaten terkait hal ini. Kenapa bisa terjadi kelangkaan dan kenaikan?” ujar Rido, Senin (10/6/2024).

Rido menekankan bahwa masalah seperti ini seharusnya tidak terjadi di Kukar. Alasannya daerah tersebut merupakan tempat beroperasinya PT. Bayan Resource, perusahaan milik salah satu orang terkaya di Asia Tenggara.

Rido menduga kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji bahan pokok lainnya ini dipicu oleh permainan politik menjelang Pilkada.

“Sebenarnya ada iming-iming apa di balik kelangkaan dan kenaikan elpiji dan bahan pokok ini? Apakah ada hubungannya dengan Pilkada?” tanya Rido.

HMI pun mendorong Pemkab Kukar untuk segera mencari solusi atas persoalan yang dinilai meresahkan masyarakat kelas menengah ke bawah tersebut.

“Pesan untuk pemerintah dan masyarakat, harapannya bisa melek, saling berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan ini. Jika ada informasi mengenai kelangkaan ini, cepat laporkan ke pejabat yang berwenang atau HMI siap untuk mengawal informasi tersebut,” tutup Rido. (Ir/ar)