SINTESANEWS.ID – PT Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) telah menyetorkan deviden lebih dari Rp 100 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara selama kepemimpinan Efri Novianto sebagai Direktur Utama.

Hal ini diungkapkan Efri dalam diskusi yang digelar Alternatif Akademi dan disiarkan oleh PKTV belum lama ini.

Diskusi tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Kabiro Ekonomi Pemprov Kaltim Iwan Darmanan, Kabag Ekonomi Pemkab Kukar Haryo, Kepala SPI MMPKT Abdul Azis, serta Direktur MGRM sendiri, Efri Novianto.

Dalam kesempatan itu, Efri menjelaskan mekanisme pengelolaan Participating Interest (PI) sebesar 10 persen di Blok Mahakam.

“PI 10 persen itu memiliki hak dan kewajiban. Jika ada keuntungan, maka hasilnya dibagi, tetapi jika ada kerugian, kita juga menanggung beban 10 persen tersebut. Perlu dipahami, PI itu bukan diterima dalam bentuk uang tunai (in cash), tetapi dalam bentuk produksi (in kind),” jelas Efri.

Menurut Efri, hasil penjualan produksi yang dikelola oleh operator Blok Mahakam, yakni PHM, masih harus melalui berbagai biaya dan pajak migas. Karena itu, deviden dari PI tidak selalu dapat dibagikan sepenuhnya.

“Filosofi pemberian PI ini bukan hanya soal Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga mencakup pemberdayaan BUMD, transparansi pengelolaan blok migas, dan partisipasi dalam kegiatan hulu migas,” ungkapnya.

Efri bilang, selain kontribusi deviden, MGRM juga telah melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial melalui anak perusahaannya, MMP Kutai Mahakam.

Beberapa program tersebut meliputi pembangunan masjid di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), perpustakaan, ruang kelas baru, toilet, dan tower penguat sinyal.

“Tahun ini kami juga membangun food court di Unikarta, memberikan bantuan untuk kelompok seni dan budaya, balakar, serta rumah Qur’an. Kita menekankan kolaborasi pentahelix dan berharap kinerja kami terus dibenahi dan meningkat,” tutup Efri. (Ar)