SINTESANEWS.ID – Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Yani, menunjukkan ketegasan sikap lembaganya dalam merespons insiden kebocoran gas dari sumur LSE-P715 milik PT Pertamina EP Sangasanga Field, yang terjadi pada Rabu (18/6/2025) pekan lalu.
Ia menegaskan bahwa DPRD Kukar tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah konkret untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
“Kita berhak untuk melakukan kunjungan dan memberikan masukan, bahkan mendeteksi secara dini bencana-bencana yang mungkin timbul. Itu menjadi tanggung jawab kita agar bisa memberikan arahan dan koreksi,” ujar Ahmad Yani, Senin (23/6/2025).
Ketua DPRD dari Fraksi PDIP ini menyampaikan bahwa pihaknya akan mengagendakan kunjungan langsung ke lokasi terdampak.
Hal ini dinilai penting untuk memastikan kondisi lapangan secara nyata sebelum menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak Pertamina.
Menurutnya, tindakan pencegahan dan mitigasi sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Ahmad Yani juga menekankan bahwa langkah-langkah pengawasan adalah bentuk nyata dari fungsi DPRD sebagai lembaga yang mewakili kepentingan rakyat.
“Kalau untuk urusan Pertamina, ya pasti kita akan panggil. Tapi mungkin baiknya kami yang ke sana dulu supaya bisa melihat langsung permasalahan dan kondisi di lapangan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kunci utama dalam menghadapi situasi semacam ini adalah kewaspadaan. “Sekarang yang dibutuhkan adalah waspada, waspada dan waspada,” ucapnya dengan penuh penekanan.
Sebagai representasi masyarakat, Ahmad Yani menyadari bahwa DPRD Kukar harus menjadi garda terdepan dalam mendorong perusahaan migas maupun industri ekstraktif lainnya untuk selalu mengedepankan prinsip keselamatan dan keberlanjutan.
Ia berharap, dengan langkah proaktif dari DPRD Kukar, masyarakat Sangasanga yang terdampak insiden kebocoran gas bisa merasa lebih aman dan didengar. “Kita akan kawal ini dengan serius,” pungkasnya. (Adv/fi)