SINTESANEWS.ID – Komitmen Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa kembali terlihat melalui dukungan penuh terhadap penyelenggaraan event wisata berbasis kearifan lokal. Tak hanya menyemarakkan suasana, kegiatan ini terbukti efektif mendongkrak pendapatan pelaku UMKM.
Anggota DPRD Kukar, Taufiq Ridiannur, menegaskan pentingnya pemerataan kegiatan wisata di seluruh kecamatan, terutama di wilayah pedalaman. Menurutnya, event seperti Koba Fest 2 yang baru-baru ini digelar di Kecamatan Kota Bangun memberikan bukti nyata bahwa geliat pariwisata lokal mampu menggerakkan ekonomi warga.
“Kegiatan semacam ini tidak hanya sekadar hiburan masyarakat, tetapi juga menjadi wadah promosi produk dan jasa UMKM desa. Bahkan dampaknya langsung dirasakan oleh pelaku usaha kecil,” ujar Taufiq saat ditemui pada Jumat (27/6/2025).
Ia menyebutkan, selama gelaran Koba Fest 2, pelaku UMKM yang terlibat mengalami peningkatan omset cukup signifikan.
Rata-rata pendapatan yang mereka peroleh berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per malam. Jumlah tersebut, kata Taufiq, menjadi gambaran potensi ekonomi desa yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Ini menunjukkan bahwa potensi kita besar, tinggal bagaimana kemauan untuk mengatur dan mengembangkannya secara merata di seluruh wilayah,” tambah legislator dari Daerah Pemilihan VI tersebut.
Melihat hasil yang positif, Taufiq mendukung penuh rencana Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar untuk memperluas penyelenggaraan event wisata serupa di seluruh kecamatan.
Ia menyebut tujuh kecamatan di wilayah hulu sebagai lokasi yang ideal untuk menjadi tuan rumah kegiatan kepariwisataan berikutnya.
“Pemerataan event wisata di desa harus menjadi prioritas. Ini bagian dari upaya menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat bawah,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa agar program ini berkelanjutan, maka kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama.
Menurutnya, keberhasilan sebuah event tidak hanya ditentukan oleh pemerintah daerah, tetapi juga partisipasi aktif pelaku usaha, komunitas lokal, dan dunia usaha.
“Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, saya yakin kita bisa menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang kokoh. Sekaligus tetap menjaga nilai-nilai budaya lokal dalam tiap gelaran pariwisata,” pungkas Taufiq. (Adv/fi)
