SINTESANEWS.ID – Pasangan Calon nomor urut 03 dalam Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2025, Dendi-Alif, siap memenangkan kontestasi politik lima tahunan ini dengan mengusung konsep “Gerbang Nusantara,”.
Konsep tersebut terinspirasi dari program Gerbang Dayaku era mantan Bupati Kukar Syaukani dan Gerbang Rajaku milik Rita Widiyasari.
Wakil Ketua sekaligus Juru Bicara Tim Pemenangan Paslon 03, Abdul Kadir, menilai dua tokoh tersebut masih sangat dicintai oleh masyarakat Kukar.
Ia optimistis, melalui konsep Gerbang Nusantara, cita-cita pembangunan yang pernah diusung pada masa kedua tokoh tersebut dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih jauh.
“Mengapa harus mengadopsi Gerbang Dayaku dan Gerbang Rajaku? Karena program tersebut terbukti strategis untuk Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur. Ini bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan,” ungkap Kadir.
Kadir juga menepis tuduhan yang beredar di media sosial mengenai penjiplakan program dari paslon lain.
Kadir mengaku, pihaknya mendapatkan sebuah video yang viral, seorang influencer menuduh Paslon 03 meniru visi-misi Paslon 01.
Menanggapi hal itu, Kadir menyebut tudingan tersebut tidak berdasar secara akademis dan tidak bertanggung jawab.
Ia menegaskan bahwa seluruh program kerja Dendi-Alif merupakan hasil kajian akademik yang matang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
“Saya pastikan program kita hasil dari kajian secara akademis dari tim,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kadir menyampaikan bahwa Paslon 03 telah membangun sistem pemenangan yang solid.
Ia menyebut Dendi sebagai sosok pemimpin berpengalaman di militer, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal, yang menunjukkan kualitas kepemimpinannya telah teruji.
Sementara itu, Alif dinilai sebagai politisi senior dengan rekam jejak yang tak kalah kuat. Pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif dianggap paham betul seluk-beluk pemerintahan dan legislatif di Kukar.
Ia menilai Dendi-Alif merupakan paslon yang ideal dan layak memimpin Kukar, karena memiliki segudang pengalaman tersebut.
“Apa standar layak itu? Yang pertama ia memiliki track record kepemimpinan di tentara dan hari ini dia berpangkat terakhir mayor jenderal artinya untuk masuk kepada level mayor jenderal itu butuh perjuangan dan kaderisasi yang sangat luar biasa dalam soal kepemimpinan,” jelas Kadir.
Kadir pun mengajak masyarakat Kukar untuk tidak ragu dalam menentukan pilihan.
“Kalau pemilih cerdas, tentu akan memilih Paslon 03. Kita lihat saja, presiden kita juga berlatar belakang militer, dan Dendi punya pengalaman serupa. Secara politik pun, parpol pendukung kami linier hingga ke pusat dan provinsi,” paparnya.
Diketahui, Paslon Dendi-Alif diusung oleh koalisi KIM Plus yang menguasai 29 kursi di DPRD Kukar.
Kadir bilang, dengan dukungan sebesar itu, mereka meyakini program-program yang dirancang akan lebih mudah direalisasikan. Terlebih, dukungan politik ini juga sejalan dengan koalisi presiden dan gubernur Kaltim terpilih.
Kadir memastikan timnya akan terus bergerak untuk menarik simpati masyarakat menjelang hari pemungutan suara.
Ia juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk lebih jeli dalam memilih pemimpin.
“Hari ini masyarakat sudah cerdas. Media sosial menyebar luas, jadi bisa dilihat mana calon yang bukan karbitan. Pak Dendi pernah jadi Dandim, lalu Komandan Korem, dan berpangkat Mayor Jenderal. Pak Alif juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kukar. Artinya, dari segi pengalaman, tidak perlu diragukan lagi,” pungkas Kadir. (ar)