SINTESANEWS.ID – Pelantikan Akhmad Akbar Haka Saputra sebagai anggota DPRD Kukar membawa warna baru dalam lembaga legislatif. Bukan berasal dari latar belakang politik murni, Akhmad dikenal publik lebih dulu sebagai seniman dan penggerak komunitas.
“Saya ini besar di komunitas. Kalau dibilang naik ke panggung politik, itu karena dorongan untuk lebih banyak membawa kebaikan lewat sistem,” tuturnya usai pelantikannya, Senin (28/7/2025).
Akbar mengaku perjalanan menuju kursi dewan tidak ditempuh melalui strategi politik konvensional.
“Kami tidak pakai mesin politik. Saya hanya bergerak dari kawan ke kawan, bertahun-tahun fokus pada pemberdayaan,” ujarnya.
Bagi Akbar, karya adalah warisan paling berharga.
“Kalau seniman mati, dia tinggalkan karya. Jadi saya berpikir, saya harus buat sesuatu untuk Kukar, bukan sekadar berkarya, tapi juga berdampak langsung,” tambahnya.
Ia mengingatkan, Kukar tidak bisa bergantung terus-menerus pada pendapatan tambang.
“Minerba itu makin ke sini menuju senja. Kita harus pikirkan Kukar yang berdaya dari sektor lain, seperti ekonomi kreatif dan budaya,” jelasnya.
Jejak komunitas yang panjang membuatnya peka terhadap berbagai dinamika sosial. Dari kegiatan sosial hingga seni budaya, ia terlibat aktif di berbagai inisiatif.
“Waktu IKN ditetapkan sebagian di Kukar, saya sadar peran pemuda akan sangat vital. Maka saya tidak bisa hanya diam di belakang layar. Saya harus maju dan terlibat dalam kebijakan,” terangnya.
Bagi Akbar, masuk ke politik adalah perpanjangan dari pengabdiannya di komunitas.
“Dulu saya hanya bisa bersuara dari panggung musik, kini saya bisa menyuarakan dari dalam sistem,” ucapnya.
Ia berharap, kiprahnya sebagai legislator mampu menjembatani aspirasi komunitas ke ranah kebijakan.
“Saya ingin tetap jadi jembatan yang menyambung suara-suara akar rumput ke ruang keputusan,” pungkasnya.(Adv/fi)
































