SINTESANEWS.ID – Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pemuda Muara Badak menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Kabupaten Kukar, Senin (26/8/2024).
Aksi tersebut diwarnai dengan penutupan jalan dan pembakaran ban, setelah tuntutan mereka untuk bertemu dengan Bupati Kukar tidak dipenuhi.
Dalam aksi ini, Aliansi Gerakan Pemuda Muara Badak menuntut pemekaran wilayah Muara Badak menjadi kabupaten baru.
Mereka menilai Pemerintah Kabupaten Kukar tidak mampu mengelola wilayah tersebut dengan baik.
“Kabupaten Kukar saat ini sangat luas sehingga sistem pemerintahan tidak efisien,” ujar Koordinator Lapangan Aksi, Kevin Rizki Wijaya.
Menurut Kevin dengan pemekaran, potensi Muara Badak dapat dimaksimalkan, terutama di sektor sumber daya alam (SDA) dan pariwisata.
Dia bilang, eksploitasi SDA di Muara Badak selama bertahun-tahun tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur yang memadai di wilayah tersebut.
Tuntutan pemekaran ini, lanjut Kevin, sudah diajukan oleh masyarakat setempat sejak tahun 2004, namun hingga kini belum terealisasi.
“Masyarakat Muara Badak menginginkan pemekaran ini bukan hanya sekadar wacana, tetapi harus segera diwujudkan,” tegasnya.
Kevin juga mendesak agar pemerintah mendukung tuntutan mereka terkait konsep otonomi daerah.
“Jika tuntutan kami tidak diperhatikan, kami akan turun ke jalan dengan massa yang lebih banyak,” tutupnya. (ir/ar)
