SINTESANEWS.ID – Tahun baru 2024 tidak membawa angin segar bagi warga Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Mereka harus menghadapi kenaikan harga beras yang terus terjadi sejak tahun 2023 lalu.
Kenaikan harga beras ini sangat dirasakan oleh warga, terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah. Mereka mengaku kesulitan mengatur anggaran rumah tangga mereka akibat harga beras yang melambung.
Salah seorang warga yang merasakan hal tersebut adalah Nurul Hasanah, seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di Pasar Tangga Arung, Tenggarong.
“Sekarang harga berasnya mahal sekali. Belum lagi harga barang-barang lain juga naik. Kami jadi bingung mengatur keuangan. Kami berharap pemerintah secepatnya mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Nurul dengan nada kecewa, Selasa (3/1/2024).
Tidak hanya Nurul, Irman, seorang pembeli juga mengeluhkan kenaikan harga beras. Ia mengatakan, kondisi ini sangat membebani masyarakat, khususnya yang berpenghasilan di bawah UMR.
“Kami yang gajinya tidak seberapa jadi kerepotan. Harga beras naik terus, tapi gaji tidak naik. Ini kan sudah berlangsung lama. Pemerintah harusnya bisa mengambil langkah strategis untuk menstabilkan harga beras, misalnya dengan meningkatkan produksi dan mengelola distribusi dengan baik,” ujar Irman.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di Indonesia terus mengalami kenaikan di awal tahun 2024. Dalam sebulan terakhir, harga beras naik sebesar 0,47 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Meski harga beras masih menjadi masalah bagi konsumen, diharapkan pemerintah dapat segera mengambil tindakan konkret dan efisien untuk mengatasi persoalan ekonomi ini, baik saat ini maupun di masa mendatang.(In)