Ramallah, sintesanews.id – Pasukan Israel menembak mati tiga warga Palestina, termasuk seorang remaja, dalam sejumlah insiden terpisah di wilayah pendudukan Tepi Barat dan di gurun Naqab (Negev).
Dalam serangan Israel di kamp pengungsi Balata di kota utara Nablus Selasa (15/3/2022) pagi. Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, Nader Rayan (17), gugur syahid terkena tembakan di bagian kepala, dada dan tangan. Tiga warga Palestina lainnya terluka dengan kondisi satu di antaranya kritis.
Seorang juru bicara polisi perbatasan Israel mengonfirmasi gugurnya seorang warga Palestina dengan mengklaim bahwa warga Palestina menembak pasukan Zionis yang hendak membunuhnya.
Serangan Israel di Balata mengakibatkan penangkapan seorang buronan Palestina, Ammar Arafat, yang ditangkap setelah rumahnya diserbu oleh pasukan Zionis.
Menurut media Palestina, Arafat dicari oleh Israel selama beberapa bulan. Rumahnya digerebek berkali-kali, dan keluarganya menerima ancaman bahwa dia akan dibunuh jika ia tidak menyerahkan diri.
Usai penangkapan itu, pasukan Israel dan orang-orang bersenjata Palestina terlibat baku tembak.
Korban gugur kedua, Alaa Shaham (20), jatuh di kamp pengungsi Qalandiya di pinggiran utara kota Quds (Yerusalem). Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa dia gugur diterjang peluru di bagian kepala, sementara enam warga Palestina lainnya menderita luka tembak.
Di Kota Rahat di dalam gurun Naqab, sebuah unit pasukan Israel yang menyamar sebagai warga Palestina membunuh Sanad Salem al-Harbed (27), ayah dari tiga anak.
Dalam sebuah pernyataan, polisi Israel menyatakan ada penembakan ke unit yang menyamar, yang berada di kota itu untuk menangkap dua tersangka.
Unit Israel “menetralisir pria bersenjata yang menjadi ancaman” dan tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Polisi mengatakan, mereka menemukan pistol dan amunisi, dan menerbitkan foto yang mereka sebut sebagai pistol milik al-Harbed. (liputanislam)