SINTESANEWS.ID – Asih Wulandari, seorang wisudawati penyandang disabilitas di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), berhasil meraih penghargaan non akademik dari kampusnya.
Penghargaan tersebut diberikan atas karya-karya tulis yang ia buat selama kuliah, seperti cerpen, novel, dan puisi.
Anak dari pasangan H. Agus Sutarto dan Hj. Rasipah ini merupakan lulusan Fakultas Agama Islam program studi tarbiyah.
Asih mengaku mulai menulis sejak tahun 2017 dan mengembangkan kemampuannya secara otodidak.
“Saya tidak ada pembimbing khusus, saya belajar dari membaca buku-buku dan menulis sesuai dengan apa yang saya rasakan,” kata Asih, Sabtu (2/3/2024).
Asih mengatakan bahwa ia biasa menghabiskan waktu antara 15 menit hingga 1 jam setiap hari untuk menulis.
Ia menargetkan untuk menulis setidaknya satu halaman per hari. “Tergantung mood juga sih, kadang bisa lebih dari satu halaman, kadang cuma setengah halaman. Yang penting saya tidak pernah berhenti menulis,” ujarnya.
Karya-karya tulis Asih banyak yang bergenre Islami dan ditujukan untuk para remaja.
Ia ingin menyampaikan pesan-pesan positif dan motivasi melalui tulisannya.
“Saya ingin menginspirasi remaja untuk mencari jati diri mereka, untuk tidak mudah menyerah, dan untuk selalu berusaha menjadi lebih baik,” tuturnya.
Tiga novel yang ia tulis telah diterbitkan oleh penerbit di Jakarta dan Jogjakarta. Selain itu, ia juga sering mengirimkan cerpen dan puisi ke berbagai media.
Asih mengungkapkan bahwa novel yang ia buat bergenre Islami dengan target para remaja yang sedang mencari jati diri.
Atas pencapaian yang telah diraihnya, Asih mengaku, kedua orang tuanya merasa bangga. Pasalnya dengan segala keterbatasan ia mampu melahirkan karya-karya yang luar biasa dan menginspirasi.
“Kedua orang tua saya merasa sangat bangga dan merasa sangat bahagia serta bersyukur atas pencapaian saya,” ungkapnya.
Asih berpesan kepada para mahasiswa yang sedang bergelut di bangku kuliah agar tetap semangat dan berani untuk keluar dari zona nyaman serta berani mencoba hal-hal baru.
“Jika bukan untuk dirimu maka cobalah pikirkan untuk kedua orang tua,” tutupnya. (ir/ar)
