SINTESANEWS.ID – Menteri Perang Pemerintahan PLT Israel, Benny Gantz menyatakan bahwa kemungkinan besar tensi dan gesekan di Timteng akan kian meningkat, menyusul terbentuknya Pemerintahan mendatang yang dipimpin Benyamin Netanyahu.
Kantor berita Sama mengutip dari Kanal 12 Israel bahwa Gantz berpendapat, Pemerintahan Netanyahu akan menyebabkan lubang-lubang keamanan kian lebar.
Hal ini disampaikan Gantz beberapa jam setelah pidato PM PLT Israel, Yair Lapid. Lapid mengkritik pemerintahan suksesornya dengan berkata, “Bahkan sebelum dibentuk, Pemerintahan Netanyahu telah membuktikan sebagai Pemerintahan paling korup dalam sejarah Israel.”
“PM Pemerintahan ini sedang terlibat proses pengadilan dan tengah diadili atas kasus-kasus kriminal berat. Artinya, kalian memilih seorang kriminalis, yang pernah berada di penjara dan dihukum lagi, sebagai Menkeu. Kalian juga menjadikan seorang penjahat lain, yang dihukum karena mendukung terorisme, sebagai Kepala Kepolisian,” cuit Lapid.
“Kondisi Pemerintahan baru ini membuat malu tiap orang Zionis terhormat yang mencintai negaranya,” lanjutnya.
Para kriminalis yang dimaksud Lapid adalah Ketum Partai Shas, Aryeh Deri dan Ketum Partai Zionisme Religius, Bezalel Smotrich, yang merupakan calon untuk pos Menkes, Mendagri, dan Menkeu dan pernah dipenjara selama 22 bulan antara tahun 2000 dan 2002.
Smotrich pernah dijatuhi hukuman dalam kasus suap saat menjabat Mendagri. Tahun ini, ia kembali didakwa karena menghindari wajib pajak dan divonis dengan penundaan penjara.
Lapid dalam cuitannya juga menyebut-nyebut legislator radikal ortodoks Knessett dan Ketum Partai Jewish National Front, Itamar Ben-Gvir, yang dicalonkan sebagai Menteri Keamanan Nasional dengan wewenang luas. Sebelum ini, dia diadili karena mendukung sebuah organisasi teroris yang disebut “Kach”.
Ben-Gvir menyebut dirinya sebagai murid Meir Kahane, yang merupakan rabbi radikal, mantan anggota Knessett, dan pendiri Kach.
AS dan Israel melarang kelompok ekstremis ini beraktivitas pada dekade 1980 dan menyatakannya sebagai organisasi teroris. (*)
Sumber: Liputan Islam