Home » Berita Utama » Zulkifli: Program Rp 50 Juta Per RT di Kukar Jangan Sampai “Jerumuskan” Masyarakat

Zulkifli: Program Rp 50 Juta Per RT di Kukar Jangan Sampai “Jerumuskan” Masyarakat

Minggu,3 April 2022 05:16WIB

Bagikan : Array

Kukar, sintesanews.id – Akademisi Unversitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Zulkifli memberikan catatan terkait program Rp 50 juta per RT di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Kata dia, anggaran tersebut mesti dialokasikan secara bijak dan tepat sasaran guna menghindari konflik kepentingan di tataran pengurus RT.

“Kalau untuk digunakan pengadaan motor itu urgensinya apa sih? Kalau untuk segi pelayanan, pelayanan siapa?” tanyanya kepada sintesanews.id, Sabtu (3/4/2022).

Status kepemilikan aset untuk pengadaan motor per RT tersebut, kata Zulkifli, juga harus diatur dengan mekanisme yang jelas. Apalagi program satu mobil per desa sebelumnya menuai kontroversi.

“Jangan sampai nanti seperti mobil stunting kemarin itu, yang menjadi masalah di kemudian hari,” ucapnya.

Zulkifli menyarankan, alih-alih menggunakan anggaran itu untuk pengadaan kendaraan, akan lebih bijak jika anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat RT.

“Misalnya bagaimana menginput data kependudukan yang benar atau Rp 50 juta itu RT misalkan membuat aplikasi pelayanan biar malam pun masyarakat bisa bikin surat pengantar dan lain sebagainya. Jadi, benar-benar menyentuh pelayanan terhadap masyarakat,” jelasnya.

Dia juga menyarankan agar program Rp 50 juta per RT bisa dilaksanakan dengan hati-hati. Sehingga di kemudian hari program tesebut tidak berpotensi menimbulkan masalah baru.

“Kalau misalkan itu menjadi temuan, kasian masyarakat yang harapannya untuk disejahterakan, meningkatkan kualitas pelayanan, tapi justru kemudian menjadi orang yang pesakitan,” ucapnya.

Meski begitu, ia menyambut positif sekaligus mengapresiasi program Bupati tersebut. Pasalnya, program ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kinerja RT. Sebelumnya, tak ada kebijakan pemerintah yang bisa menyentuh hingga pada level RT.

“Kalau orang bilang kerja RT itu santai, iya memang keliatannya, tapi yang selalu disalahkan ya RT. Jadi, saya pikir ini bagian dari rasa terima kasih Bupati atas kinerja para RT,” ungkap Zulkifili. (*)

Penulis: Mursid Mubarak

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

cb69ca3e-61d6-4002-8894-a924a9d8e08a

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK