Home » Daerah » Kutai Kartanegara » Baharuddin Demmu: Perusahaan Harus Maksimal dalam Membantu Nelayan-Nelayan Kukar

Baharuddin Demmu: Perusahaan Harus Maksimal dalam Membantu Nelayan-Nelayan Kukar

Jumat,18 November 2022 09:03WIB

Bagikan : Array
Anggota DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu. (Berita Kaltim)

SINTESANEWS.ID – Peran perusahaan-perusahaan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sangat strategis dalam memberikan bantuan kepada para nelayan di daerah tersebut.

Namun, Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kukar Baharuddin Demmu menilai bahwa peran perusahaan belum maksimal dalam membantu para nelayan Kukar.

Kata dia, pemerintah daerah perlu mengingatkan perusahaan-perusahaan tersebut agar memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk disalurkan kepada para nelayan.

“Karena kan yang namanya perusahaan itu enggak selamanya tinggal di situ. Ada masanya,” kata dia sebagaimana dikutip dari kanal Youtube ATV TALKS pada Jumat (18/11/2022) sore.

Perusahaan-perusahaan di Kukar, sambung dia, mesti melakukan pembinaan kepada para nelayan. Hal ini sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat di sekitar perusahaan.

“Nanti kalau dia pergi, tetapi enggak pernah melakukan pembinaan-pembinaan bahkan program-program itu enggak dijalankan, kan setelah mereka pergi, pasti banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi rakyat,” katanya.

Baharuddin menegaskan, setelah perusahaan berhenti beroperasi di sebuah desa di Kukar, maka mereka akan meninggalkan problem bagi nelayan karena perputaran roda perekonomian di kalangan nelayan akan berkurang.

Karena itu, sambung dia, pemerintah daerah harus mendorong perusahaan-perusahaan di Kukar untuk berkontribusi kepada para nelayan, juga masyarakat di lingkungan perusahaan beroperasi.

Dengan begitu, perekonomian masyarakat setempat tetap bergerak secara normal, bahkan bisa berkembang, setelah mendapatkan bantuan dan pembinaan dari perusahaan.

Peran perusahaan saat beroperasi di Kukar juga akan menghentikan perpindahan penduduk secara besar-besaran pasca perusahaan memutuskan berhenti beroperasi.

“Saat ini kan kalau perusahaan sudah habis, karena kondisinya rakyat punya ketergantuan luar biasa, ekonomi rakyat juga tidak berjalan dengan baik,” pungkasnya. (adv/mb)

6085768219885996691-min

TOPIK TERKAIT

BERITA UTAMA

REKOMENDASI

cb69ca3e-61d6-4002-8894-a924a9d8e08a

TEKNOLOGI

TERPOPULER

HIBURAN

bannera

POLITIK